Kurang lebih 20 tahun yang lalu, suatu saat saya menemukan ijasah S1 Bapak saya. Yang saya lihat pertama kali adalah berapa lama durasi waktu pendidikan yang ditempuh Bapak, ternyata 48 bulan untuk menyelesaikan jenjang S1.Kemudian saya bilang sama diri saya sendiri, kalau Bapak kuliah cuma 48 bulan nanti saya juga sama. Dan karena Bapak lulusan S1 maka say nanti S2.
Hal itu selalu terngiang di pikiran saya dan memacu saya untuk bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, dengan segala cara saya mengusahakan kuliah saya bisa selesai tepat waktu. Mengambil semester pendek, memperbanyak SKS yang diambil. Melakukan penelitian lebih cepat dari teman yang lain. Yang penting target nya adalah 48 bulan.
Pada akhirnya apakah saya bisa mencapai target saya? Mmmhh…target saya meleset 1 bulan dari yang di angan angan saya. Saya menyelesaikan kuliah dengan jangka waktu 49 bulan. Tapi apakah saya menjadi patah semangat? Tentu tidak.
Sahabat Daya, dalam hidup kita harus membuat perencanaan yang mendetail, untuk bisa menapaki tangga menuju kesuksesan versi kita.
Dengan membuat perencanaan kita akan tahu setiap tahapan yang kita lalui dan mengevaluasinya saat ada ketidaksesuaian.
Seperti yang terjadi pada saya, terdapat keterlambatan selama 1 bulan yang setelah saya evaluasi dikarenakan kesalahan dalam pengolahan data.
Perencanaan membuat kita tahu pada tahapan mana kita melakukan kesalahn dan bisa segera memperbaikinya supaya apa yang menjadi target utama kita tetap tercapat. Sahabat Daya, tetap semangat dalam masa apapun hidup kita. Karena masa depan kita adalah kita yang merancangnya dan kita juga yang akan menikmatinya.